Ada hal-hal umum lainnya yang dialami selama kehamilan seperti wajah berjerawat. Jerawat yang dialami selama kehamilan bisa kondisinya ringan, menengah atau ada juga yang parah. Jerawat bisa muncul di bagian tubuh selama kurang lebih 41 minggu atau selama kehamilan. Pada trisemester pertama kehamilan, seorang wanita memiliki resiko berjerawat lebih besar dari banyaknya alasan mengapa jerawat bisa muncul selama kehamilan. Salah satunya adalah karena meningkatnya hormon androgen ( hormon seks pria) yang mengakibatkan peningkatan jerawat serta dapat meningkatkan retensi cairan tubuh. Selain itu, perubahan pola makan dan kecenderungan genetik juga bisa menjadi penyebabnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyebab mengapa jerawat bisa muncul pada saat hamil.
- Peningkatan hormon androgen
Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan hormon dan salah satunya adalah meningkatnya hormon androgen. Tingkat androgen akan membuat kulit wanita hamil rentan terhadap jerawat. Hormon tersebut menyebabkan kelenjar sebaceous di kulit akan memproduksi dan menginduksi sebum atau minyak. Sebum ini akan menyebabkan beberapa masalah misalnya memblokir pori pori dan menyebabkan bakteri lebih mudah melakukan peradangan dan memunculkan jerawat.
- Perubahan pola makan
Tidak jarang ibu hamil akan merasakan lapar yang tiba-tiba datang pada saat saat tidak terduga dan anda mungkin akan cenderung mengkonsumsi banyak makanan yang tidak biasa anda makan sebelumnya. Makanan bergizi, terkadang seseorang yang hamil mengidam-idamkan makanan tidak sehat atau makanan tertentu.
Diet yang tidak sehat atau makanan yang tidak sehat bisa mempengaruhi kulit dan meningkatkan kolesterol jahat serta biasanya mengandung zat zat yang mempengaruhi kesehatan bayi maupun anda.
Oleh sebab itu, pandai pandailah dalam mengontrol makanan agar tidak terlalu sering mengidam. Caranya adalah dengan makan lebih sedikit namun dalam jumlah yang lebih banyak atau lebih sering kemudian memanfaatkan cemilan sehat seperti mangga, dan buah-buahan lainnya di sela-sela makan utama anda.
- Kecenderungan genetik
Jerawat terkadang tidak dapat dicegah terutama apabila terdapat kecenderungan genetik. Kecenderungan genetik tersebut tentunya diwariskan melalui orang tua.
Ada yang memiliki kecenderungan atau bawaan genetik lebih besar kemungkinan terkena jerawat dan menjadi lebih parah pada saat hamil.
- Penggunaan obat-obatan
Kehamilan merupakan pengalaman yang penuh dengan perasaan emosional atau penuh dengan gejolak sehingga untuk menjaga tubuh tetap seimbang bukanlah perkara mudah. Bagi anda yang sulit untuk melawan gejolak tersebut, kemungkinan beberapa dokter akan meresepkan obat agar ibu dan bayi tetap sehat.
Nah, kadang kadang resep obat tersebut menyebabkan efek negatif pada kulit anda sehingga wajah berjerawat. Apabila hal tersebut terjadi pada anda, segeralah berkonsultasi ke dokter agar mereka merubah resep obat yang mereka berikan.
- Perasaan tegang
Perasaan tegang atau perasaan tertekan selama kehamilan sebenarnya merupakan kasus yang sangat umum. Hal tersebut banyak terjadi terutama pada ibu ibu baru. Rasa tegang, tertekan atau stres dapat menginduksi jerawat dan apabila anda sudah berjerawat sejak sebelum hamil bisa diperburuk karena hal tersebut. Jadi cobalah untuk selalu menenangkan pikiran anda dan memanjakan diri anda dengan melakukan pendekatan pada yang maha kuasa.
Langkah pencegahan agar tidak berjerawat selama kehamilan
- Jangan memencet jerawat karena dapat menimbulkan luka dan dapat memunculkan jerawat baru.
- Tanyakan kepada dokter apakah anda boleh menggunakan sabun pencuci muka atau alasan tertentu.
- Manfaatkan pelembab bebas minyak.
- Penggunaan obat-obatan untuk jerawat yang mengandung tetrasiklin, doksisiklin dan minosiklin karena dapat menyebabkan kelainan pada janin.
- Gunakan sabun ringan atau pembersih wajah saat mencuci wajah.
- Jangan menggosokkan wajah anda dengan kasar menggunakan handuk melainkan cobalah dengan menepuk-nepuknya saat mengeringkan.
- Perawatan menggunakan Zalfa Miracle Acne Series yang dijamin aman untuk ibu hamil.